Jumat, 30 Oktober 2015

Pre Wedding Ala Trail Adventure


Siapa yang tak senang. Ketika seorang pasangan akan melangsungkan pernikahan beberapa bulan ke depan...

Pernikahan sangat identik dengan Pre Wedding. Kata Foto Pre Wedding berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti foto sebelum pernikahan. Namun seiring waktu, banyak yang akhirnya menganggap bahwa foto ini berarti foto di suatu lokasi, dengan konsep serta pakaian yang memang dipersiapkan untuk kemudian hasil foto tersebut dipajang pada acara resepsi, pada undangan dan pada suvenir pernikahan. Ada banyak konsep dalam melaksanakan sesi pemotretan untuk Pre Wedding. Mulai dari Indoor atau Outdoor dengan bertema Casual, Classic dan lain sebagainya.

Th 2012 lalu. Inilah yang  saya rasakan di bagian anggota dari Brantac Tangerang. yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita pujaan asal bandung .

Saat itu, kami mengusung konsep Pre Weedding Outdoor. Bertemakan alam dan dipadu dengan pakaian ala motocross menjadi pemikiran hal utama dalam sesi Pre Wedding tersebut. Saya meminta tolong kepada seluruh rekan- rekan Brantac untuk mensupport penuh kegiatan tersebut mulai dari keikutsertaan teman-teman, pengambilan gambar, menentukan titik lokasi untuk sesi foto, dan kelengkapan untuk kegiatan tersebut.

Di minggu pagi. Saya mulai bersiap. Berkemas dan mulai menjemput sang pacarr (:p). Sekaligus berpamitan dan mohon izin dengan orang tua (sekarang "mertua"). Sempat ada larangan. Maklum orang tua jaman dulu. "Ga boleh pergi jauh. Kan mau jelang nikah" alasan dll sebagainya tidak membuat saya gentar. Dengan tujuan baik. Insyaallah hasilnya pun akan baik.  Lanjut ke pemberangkatan. Saat itu dalam perjalanan saya menyusur lokasi pinggiran BSD City di pandu oleh teman-teman Brantac lainnya menuju titik lokasi pertama sesi pemotretan di Gn. Dago Parung Kab. Bogor.
saat itu cuaca sangat cerah. Membuat keringat sekujur tubuh mulai mengucur. Di tengah panasnya matahari bukan menjadikan alasan untuk segera mulai mengambil beberapa gambar. kami pun mulai bersiap, untuk sesi pemotretan.

Dirasa kurang puas dengan titik pertama (Gn. dago) kami mulai mencari titik kedua. Yakni masuk ke kawasan Akasia. Hmm. Akasia? Siapa yang tak kenal jalur ini. Jalur offroader untuk kisaran jabodetabek yang lumayan dikenal sangat extreme. Jalur yang berlumpur tak menyurutkan kami masuk ke jalur tersebut. Pemotretan sesi 2 pun di mulai. Seharian jadi model,  Ratusan foto telah tertata rapih di dalam micro sd camera. Tak terasa Hari menjelang sore. Rasanya belum puas untuk menikmati indahnya alam parung bogor. Dan nampaknya kami pun harus segera pulang. Karena khawatir pulang terlalu larut malam. 

Mengingat pengalaman seperti itu. Sepertinya nampak konyol memang apa yang kami lakukan saat itu. Hobby dan kecintaan pada alam lah yang membuat kami bersikeras untuk mengabadikan moment indah tersebut.

Terima kasih teman-teman,
Bangga menjadi bagian dari sebuah keluarga BRANTAC Tangerang...








1 komentar: